Ahad sore kemarin, saya sedang sibuk di dapur, srang-sreng menggoreng ikan untuk makan malam. Anak-anak ramai di halaman, bermain sepak bola dan bermain sepeda.
Tiba-tiba, terdengar lengkingan tangis Si Tengah. Nangis kejer! Hah? ada apa? ada apa?
Sambil terus menangis dan memegang terlinganya, dia bilang ada sesuatu masuk ke telinganya. Dalam hati saya bersyukur, karena mendengar jeritannya saja saya tadinya kuatir terjadi sesuatu yang lebih fatal, terjatuh dengan fraktur misalnya (huh, pikiran suka macem-macem kalo udah denger nangis kejernya).
Yang ada di otak saya ketika itu, oh mungkin semut atau semisalnya yang nyasar ke telinganya. Saya ingat, dulu waktu kecil diajari (entah oleh siapa), kalau ada semut masuk telinga, cukup mengoleskan air ludah ke sisi belakang telinga, nanti semut itu akan keluar sendiri. Waktu itu saya nurut saja, sambil bersabar dengan suara grubuk2 yang ngga nyaman di telinga.
Jadi itu yang saya lakukan kepadanya. Nangisnya udah berhenti, tapi sepertinya dia masih kaget dan khawatir. Saya lanjutkan aktifitas saya di dapur. Tak lama, dia nangis kejer lagi, bilang telinganya sakit. Haduuuhhh…. Tangisannya membuat saya ikutan panik, karena Si Tengah ini kalo nangis udah heboh aja meskipun itu “hanya” berantem kecil sama kakak-adiknya. Lha ini nangis kejer karena kesakitan (dan ketakutan karena ada suara grubuk-grubuk di telinga), tambah paniklah saya.
Mendadak inget lagi, saya punya buku Dokter Di Rumah Anda, barangkali ada info di situ. Alhamdulillaah ada! di sana tertulis “Menuangkan air hangat ke telinga si anak adalah cara paling aman untuk mengeluarkan serangga yang terjebak”.
Penyunting Dr. Tony Smith
Penerbit Dian Rakyat
Dia tampak lebih tenang dan tangisannya berhenti setelah saya membuka-buka buku itu dan membaca isinya, mungkin dia berpikir mamanya akan segera melakukan sesuatu untuknya. Air hangat, pelan-pelan saya tuang ke telinga kirinya dan tak lama kemudian ada serangga hitam bersayap keluar bersamaan dengan air yang tumpah ke luar telinga.
Alhamdulillaah… fyuuuh, legaaa…!!
Hooo, yang nyasar ke telinganya ternyata serangga seperti semut bersayap. Mungkin tadi sempet nggigit ya jadinya Si Tengah kejer kayak gitu. Ngga papa, Nak, ini pengalaman pertama, tentu saja kau khawatir luar biasa 🙂
Pelajaran penting, selain cara mengatasi telingga yang kemasukan serangga, adalah betapa kita tak berdaya menghadapi gangguan, meski itu berasal dari makhluk kecil semacam semut. Jadi, saya sampaikan padanya untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala karena Dia sebaik-baik penolong dan pelindung. Salah satunya dengan mengamalkan Dzikir Pagi dan Petang.
Yuk, mari sama-sama kita rutinkan dzikirnya 🙂