Daripada Engga Sama Sekali :)

Hari Kamis, Mas U tidak bersekolah karena kurang sehat. Batuk-pilek ini kok lama ya 😦 udah beberapa hari ini dia ngga sekolah. Kayaknya proyek beberes rumah harus segera dikebut, mengingat hari melahirkan semakin dekat. Sebentar lagi InsyaAllah ada anggota keluarga yang baruu… Yeeeyy… Semoga target beberes ini sudah selesai hari Sabtu besok.

Mas U hanya minta dibacakan satu cerita di buku Pejuang Subuh. Yaah udahlah baca sedikit aja daripada engga sama sekali :p

 

#Day10 #GamesLevel5 #Tantangan10Hari #KuliahBundaSayang #InstitutIbuProfesional #ForThingsToChangeIMustChangeFirst

 

Diorama Tema Pekerjaan

Sejak Senin Mas A udah mulai menyiapkan bahan untuk membuat diorama bertema Pekerjaan. Bahan utamanya kardus saja yang mudah didapat. Dia senang sekali mendapat tugas ini karena dari dulu dia suka bikin-bikin prakarya.

Karena suka membuat mobil-mobilan, maka dia memilih jenis Pekerjaan Supir Bus. Saya mengarahkan sedikit saja di bagian membuat pohon-pohonnya. Sementara busnya, dia kerjakan sendiri. Tidak suka menggunakan penggaris, busnya ngga betul-betul simetris. Rasanya kadang gemes pengen membantu lebih banyak agar cepet selesai dan rapi, tapi saya menahan diri banget nih, hihihi. Biarlah proses belajar ini yang akan membuatnya lebih baik lagi.

Nah, kebetulan ini di Beranda FB saya, ada yang menjual buku baru, judulnya Tutorial Mainan Kardus, Kreatif dan Edukatif. Penulisnya Mba Uchywidya. Siapa dia? Cek aja Instagram Mba Uchy, maka Anda akan melihat banyak karya keren dari kardus. Tanpa pikir panjang, pesan lah saya. Bukunya bagus, berwarna, tutorialnya juga cukup jelas. Anda pecinta craft dan segala yang berbau kreatifitas? sebaiknya Anda memiliki buku ini 🙂

#Day9 #GamesLevel5 #Tantangan10Hari #KuliahBundaSayang #InstitutIbuProfesional #ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Read Aloud

Sabtu malam, ada Pakde dan Bude anak-anak yang datang, untuk menemani saya dan Mas U yang ditinggal mudik oleh Ayah, Kakak R, dan Mas A. Kegiatan kami setelah santai ba’da Isya adalah kembali membaca komik Muslim Cilik Cintai Masjid. Read Aloud, saya membacakannya dan Mas U mendengarkan sambil melihat komiknya.

Small step banget ya perjalanan kami merimbunkan Pohon Literasi. Hehe. Ngga papa ya, Nak. Tetep semangatt !!

#Day6 #Tantangan10Hari #GamesLevel5 #KuliahBundaSayang #InstitutIbuProfesional #ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Komik Lagi

Alhamdulillaah, buku baru datang lagiiiii… Karena saya bakul buku, maka kalau kulakan buku biasanya nyelipin satu buku untuk pribadi. Hehe. Kali ini Komik Muslim Cilik Cintai Masjid karya Mbak D.K. Wardhani 🙂

Kemarin Mas U sudah mulai membaca komik ini, meski belum tuntas. Sedangkan Kakak R seperti biasa, mengerjakan PR. Kalau Mas A, udah ngga konsen lagi mau ngapa-ngapain karena mau mudik. Jadi dia gelisah nungguin jam berangkat mudik sampai ngga mau makan, hihihi.

Selamat mudik ya, Ayah, Kakak R, dan Mas A… Fii amaanillaah…

#Day5 #GameLevel5#Tantangan10Hari #KuliahBundaSayangIIP #InstitutIbuProfesional #ForThingsToChangeIMustChangeFirst

 

[Buku] Bumi dan Penghuninya

Anak-anak ini yaaa…. ngga ada PR, ngga belajar. Hiks. Kayak emaknya dulu waktu masih sekolah.

Maka setelah maghrib, anak-anak saya ingatkan untuk membaca buku, terserah deh buku apa yang mau dibaca. Ada yang baca-baca, ada juga yang lanjut mbongkar mainan brik/lego, padahal peraturannya adalah tidak main lego di malam hari. Kenapa begitu? Ya supaya ada porsi waktu untuk melakukan hal lain, baca buku misalnya. Anak-anak saya suka main lego. Kalau ngga diatur begini, suka bablas aja ngga melakukan kegiatan lain.

Untuk menarik perhatian mereka, setelah Isya saya mulai Read a Loud. Membaca keras buku yang tipis ini aja (biar cepet kelar, hehe). Saya pilih buku ini karena isinya pengetahuan umum yang saat ini cocok dengan materi sekolah Mas A di kelas 4, diantaranya adalah habitat hewan, konservasi, pelestarian hewan, manfaat hewan dan tumbuhan, serta bagian-bagian tumbuhan.

Hasilnya, mereka bertiga ngumpul ndengerin Mamanya ngoceh. Hihi. Terutama Mas A nih, yang tidak mudah untuk diminta membaca buku. Saya pikir dia tipe anak dengan gaya belajar visual-auditori.

Buku ini berjudul Bumi dan Penghuninya, satu dari empat buku “Seri Dunia Kita”, penulisnya Mbak D.K. Wardhani. Salah satu inspirator saya dalam dunia craft dan green living.

Alhamdulillaah, bertambah lagi daun di Pohon Literasi kami… Selamaaatt untuk Mama dan Anak-anak! Yeeyy…!!

#Day3 #GamesLevel5 #Tantangan10Hari #KuliahBundaSayang #InstitutIbuProfesional #ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Baca Apa?

Alhamdulillaah, setelah melihat Pohon Literasi, anak-anak mulai membaca buku lagi. Yang paling seneng baca sih Mas U, tapi ya itu tidak pernah tuntas kecuali komik Pengen Jadi Baik (PJB). Anak-anak ngga bosen-bosen baca komik itu, seperti ngga ada buku lain aja. Tapi memang komiknya lucu dan membawa pesan-pesan kebaikan sih dengan gambar dan tulisan yang enak dibaca/dilihat.

Kunci dari keberhasilan merimbunkan Pohon sih dengan mengatur waktu ya. Jadi saya mulai memberlakukan “jam membaca” yaitu setelah belajar, sekitar jam 8 malam. Anak-anak mulai ambil buku, tapi yang antusias menempelkan daun hanya Mas A. Sebetulnya baca bukunya juga tidak sampai tamat, tapi untuk menghargai semangatnya, maka tetep kami tempelkan. Baca Apa? Komik! hihihi. Komik Pesantren Keren ini bagus juga. Bahasanya mudah dicerna, ceritanya lucu dan sarat pesan.

Selamat ya, Mas A !

#Day2 #GamesLevel5 #Tantangan10Hari #KuliahBundaSayang #InstitutIbuProfesional #ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Pengalaman Pertama, Serangga Nyasar

Ahad sore kemarin, saya sedang sibuk di dapur, srang-sreng menggoreng ikan untuk makan malam. Anak-anak ramai di halaman, bermain sepak bola dan bermain sepeda.

Tiba-tiba, terdengar lengkingan tangis Si Tengah. Nangis kejer! Hah? ada apa? ada apa?

Sambil terus menangis dan memegang terlinganya, dia bilang ada sesuatu masuk ke telinganya. Dalam hati saya bersyukur, karena mendengar jeritannya saja saya tadinya kuatir terjadi sesuatu yang lebih fatal, terjatuh dengan fraktur misalnya (huh, pikiran suka macem-macem kalo udah denger nangis kejernya).

Yang ada di otak saya ketika itu, oh mungkin semut atau semisalnya yang nyasar ke telinganya. Saya ingat, dulu waktu kecil diajari (entah oleh siapa), kalau ada semut masuk telinga, cukup mengoleskan air ludah ke sisi belakang telinga, nanti semut itu akan keluar sendiri. Waktu itu saya nurut saja, sambil bersabar dengan suara grubuk2 yang ngga nyaman di telinga.

Jadi itu yang saya lakukan kepadanya. Nangisnya udah berhenti, tapi sepertinya dia masih kaget dan khawatir. Saya lanjutkan aktifitas saya di dapur. Tak lama, dia nangis kejer lagi, bilang telinganya sakit. Haduuuhhh…. Tangisannya membuat saya ikutan panik, karena Si Tengah ini kalo nangis udah heboh aja meskipun itu “hanya” berantem kecil sama kakak-adiknya. Lha ini nangis kejer karena kesakitan (dan ketakutan karena ada suara grubuk-grubuk di telinga), tambah paniklah saya.

Mendadak inget lagi, saya punya buku Dokter Di Rumah Anda, barangkali ada info di situ. Alhamdulillaah ada! di sana tertulis “Menuangkan air hangat ke telinga si anak adalah cara paling aman untuk mengeluarkan serangga yang terjebak”.

Penyunting Dr. Tony Smith Penerbit Dian Rakyat

Penyunting Dr. Tony Smith
Penerbit Dian Rakyat

Dia tampak lebih tenang dan tangisannya berhenti setelah saya membuka-buka buku itu dan membaca isinya, mungkin dia berpikir mamanya akan segera melakukan sesuatu untuknya. Air hangat, pelan-pelan saya tuang ke telinga kirinya dan tak lama kemudian ada serangga hitam bersayap keluar bersamaan dengan air yang tumpah ke luar telinga.

Alhamdulillaah… fyuuuh, legaaa…!!

Hooo, yang nyasar ke telinganya ternyata serangga seperti semut bersayap. Mungkin tadi sempet nggigit ya jadinya Si Tengah kejer kayak gitu. Ngga papa, Nak, ini pengalaman pertama, tentu saja kau khawatir luar biasa 🙂

Pelajaran penting, selain cara mengatasi telingga yang kemasukan serangga, adalah betapa kita tak berdaya menghadapi gangguan, meski itu berasal dari makhluk kecil semacam semut. Jadi, saya sampaikan padanya untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala karena Dia sebaik-baik penolong dan pelindung. Salah satunya dengan mengamalkan Dzikir Pagi dan Petang.

Yuk, mari sama-sama kita rutinkan dzikirnya 🙂

First Book

Buku pertama Raynar adalah buku kecil berjudul Shalatku (My Prayer). Mama dan Ayah membeli buku ini di toko buku Gramedia Matraman.

Ray suka sekali dengan buku ini. Setiap melihat buku ini dia selalu minta dibacakan. Meskipun berulang-ulang, tidak bosan-bosan dia melihat dan mendengarkan.

Waktu itu Ray masih bayi, dan kami belum tahu kalau untuk bayi ada buku yang terbuat dari kain, soft book. Duuh, ibu baru, belum tahu banyak. Baca lebih lanjut